Saya masih ingat betul, ada episode New Zealand dan Jakarta yang belum terdokumentasikan di blog ini. Lain kali saya tulis deh. Yang pasti, sekarang saya mau update sesuatu. Akh, sudah seperti selebritis aja :-p
Sebuah email terimakasih menutup chapter Jakarta.
From: Pratiwi, Yessi
Sent: Thursday, December 01, 2011 10:58 PM
Subject: Thank You & See You AgainDear All, I would like to take this opportunity to express my sincere appreciation to all support given to me during Customer Development rotation.From MTI> to MTKA, from tandem with USL & KAR to planogram implementation, it’s been an eye opening experience and coaching with Pak Sigit & Pak Yudhiaji. Today I’m starting with Vietnam Oral Care – Brand Building team. All huge learning with CD will definitely be useful. I will miss the good times, the determination to win, and “Can Do Spirit” within the teams. So with this high note, I am raising the highest hat for CD Indonesia’s excellence in the future. To still becoming the showcase of CD, and growing even as a stronger backbone of ULI’s business.If you happen to visit Ho Chi Minh City, you know the best person to contact.My Best and Sincerest Wishes With All,
Jadi, disinilah saya sekarang. Di Ho Chi Minh City–Vietnam. Bukan untuk liburan atau training, tapi untuk bekerja. Masih dalam bagian program rotasi saya selama 3 tahun ini di tempat saya bekerja sekarang.Lucu rasanya, setahun ini saya habiskan di 3 negara. Januari-Juni masih di Singapore, Juli-November di Indonesia, dan Desember di Vietnam. Jangan tanya, perihal riweuhnya urusan pindah antara negara. Keluar masuk imigrasi yang berbeda untuk aplikasi Work Permit bukan hal yang mudah. Apalagi masuknya bukan untuk liburan. Serangkaian dokumen pun jadi syarat sana sini. Di bagian ini saya belajar : birokrasi di negara berkembang memang masih menyulitkan; menguras tenaga, kesabaran, dan tentu saja : uang.
Ah, yang penting saya sudah disini sekarang. Dua minggu disini, belum terasa seperti rumah. Apalagi saya masih tinggal di hotel, belum tempat stay permanen. Tapi seperti halnya chapter lain, prinsip saya masih sama seperti Frank Sinatra: “If i could make it in one country, i could also make it anywhere else”.
Dan chapter ini akan berakhir di akhir Mei. Semoga Tuhan berkati setiap langkah ini. Menundukkan kepala saya, agar selalu mengerti cara membawa diri, di negeri orang. Doakan ya! 🙂