Setelah Sekian Abad.

Dengan langkah menjinjit kecil-kecil saya kembali ke blog ini. Isin tenan, orang Jawa bilang. Melirik ke postingan terakhir, berapa abad yang lalu tuh? πŸ˜‰

Kesibukan sesudah saya ditempatkan di Indonesia tampaknya memang menyita waktu untuk saya beradaptasi. Begitulah, bukan Jakarta namanya jika jalanan lancar demikian saja. Macet dimana-mana, macet juga di postingan blog. OK, ini nggak berhubungan sama sekali πŸ˜‰

Rasanya belum terceritakan perihal saya ke New Zealand bertualang sendirian, kena gempa, bungee jumping dari Kawarau Bridge di Queenstown dan ketinggalan pesawat ke Singapore karena debu Chille volcanic Juni lalu. Juga perihal saya ditempatkan di Jakarta dan menikmati hidup dari toko ke toko, dari pasar ke pasar. Atau perihal sebuah nama yang kini turut saya sebut di doa…

Tampak banyak yang perlu diceritakan. Dan saya nggak punya banyak waktu nih, mau pulang dulu. Sudah jam 6:45 di kantor, dan saya harus segera pulang (Ini Jakarta gitu loh, nggak zaman lagi bermalam di kantor :p)

So, sampai postingan berikut ya. *Waving.

3 thoughts on “Setelah Sekian Abad.

  1. Mr. Reader says:

    Akhirnya ada postingan dari mu lagi, Eci.
    Kayanya seru nih, ditunggu postingan berikutnya yaa.

    Salam,
    Eci’s fans πŸ˜€

  2. iseng2 browsing ternyata nemu blog ini. potona bagus2, tulisannya jg ok punya…

  3. URL says:

    … [Trackback]…

    […] Read More here: yessipratiwi.com/2011/09/23/setelah-sekian-abad/ […]…

Leave a Reply