Kadang, Dia menjawab “Tidak”

Baru seminggu yang lalu rasanya, saya bilang sama Dia kalau hati saya capek. Kecewa dan harus mulai dari nol lagi. Proses yang selama ini saya lalui, buat apa? Pahit manis yang saya sudah jalani, harus dibuang kemana? Saya nggak bisa dengan semena2 menyuruh bagian neuron yang masih berpikiran tentang “itu” untuk hilang demikian saja.

Nggak berapa lama kemudian, seorang teman kirim pesan ke BBM saya. Katanya dia sedih, karena aplikasi beasiswa ke Jepangnya ditolak. Entah angin darimana kemudian saya bales pesannya “Dont Give Up“. Lantas saya seperti diingatkan sendiri, “Echi.. Echi.. ngomong ke orang lain gampang, lha kamu sendiri piye”

 

Hahaha. Lucunya hidup ini. Melakukan tentu tidak semudah bicara. Baiklah, saya akan mulai lagi. Mari saudari Jukie, kita mulai lagi 🙂

 

Bayangkan saja kalau dalam 1 keluarga, kalau seorang Ayah memenuhi semua keinginan anak2nya yang bermacam2.Chaos. Kacau. Di bagian ini, Ayah tau apa yang terbaik buat anak2nya. Makanya, kadang dia bilang “tidak”. Karena untuk sementara waktu, sebuah “tidak” adalah yang terbaik. Ketika suatu waktu, Ayah merasa si anak udah pantas menerima hal yang dimintanya, dan itu sejalan dengan keinginan si Ayah untuk memberikan yang terbaik buat anaknya, saat itu pula dia akan bilang “Ya”. Tapi, untuk menuju kesana, nggak ada jaminan kita akan menerima sebuah “Ya” sesudah sebuah “Tidak”. Kita mungkin harus melalui ribuan “Tidak”. Pilih kasih kah ini namanya? Tidak adil kah ini namanya? Jangan berpikiran gitu ah. Yuk kita anggap aja ini, sebagai “Bentuk Cinta”. Karena Dia beneran tau, kapan waktunya bilang “Ya”, dan kapan waktunya bilang “Tidak” 😉

So, a “NO” or even Thousands of “NOs”  shouldn’t stop us from believing, for our lives are on Good Hands 😉

13 thoughts on “Kadang, Dia menjawab “Tidak”

  1. edo says:

    timing-nya pas bgt bwt aku nih chiw… mari kita tetap percaya… dan mulai dari awal lagi
    *singsingkan lengan baju *pasang iket kepada ala Rambo *semangka..

  2. chiaz says:

    …. kalau dia memenuhi semua keinginan kamu yang bermacam2.Chaos. Kacau. Di bagian ini, dia tau apa yang terbaik buat kamu. Makanya, kadang dia bilang “tidak”. Karena untuk sementara waktu, sebuah “tidak” adalah yang terbaik. Ketika suatu waktu, dia merasa kamu udah pantas menerima hal yang dimintanya, dan itu sejalan dengan keinginan dia untuk memberikan yang terbaik buat kamu, saat itu pula dia akan bilang “Ya”. Tapi, untuk menuju kesana, nggak ada jaminan kita akan menerima sebuah “Ya” sesudah sebuah “Tidak”. Kita mungkin harus melalui ribuan “Tidak”. Pilih kasih kah ini namanya? Tidak adil kah ini namanya? Jangan berpikiran gitu ah. Yuk kita anggap aja ini, sebagai “Bentuk Cinta”. Karena Dia beneran tau, kapan waktunya bilang “Ya”, dan kapan waktunya bilang “Tidak”

  3. Jukie says:

    Ahahaha… gw baru baca 😀
    Sini kamu saya peluk!! :p

  4. Louis Carabini says:

    …….Oleh .Tuhan tahu kapan waktu yang tepat untuk kita.Artikel ini saya posting karena belakangan makin banyak saja email yang masuk dengan nada pesimis dan mengeluh kenapa usaha yang dilakukan ngga juga membuahkan hasil sebagaimana yang semestinya. Disamping itu kebetulan juga saya baru saja mendengarkan Audio CD motivasi yang judulnya juga sama Berkat Tuhan Datang Tepat Pada Waktunya. .Sebagai manusia kita memang harus selalu demi pencapaian hasil yang maksimal. Saya yakin Anda juga berdoa kepada Allah untuk minta diberikan yang terbaik betul?

  5. True God says:

    Dear Echi…

    Sumber malapetaka adalah egoisme dan keakuan… manusia dalam setiap masalah selalu melihatnya dari kacamata ke-akuannya… ASUMSI Semua kehancuran dan kegagalan dan penolakan versi manusia-manusia adalah “TIDAK” dari Saya… Bukankah begitu dirimu ber-asumsi ???

    Kenapa tidak mencoba melihat dari kacamata ‘tetangga’ di bawah apartemen mu yang mungkin ada di rumah gubuk. kontrakan, kosan atau bahkan bawah jembatan… Saya hanya meng “IYAKAN” permintaannya supaya matahari bersinar bebarapa jam lebih cepat dan kamu mulai berpikir matahari di tempatmu yang telat beberapa jam tersebut adalah PENOLAKAN atau TIDAK…
    Tapi, bukan mataharinya yang jadi soal… Saya bisa ciptakan matahari tepat bersinar di pelopak matamu setiap saat jika itu maumu… tapi kamu akan terbakar… mendebu…

    Kenapa tidak kamu lihat bahwa ‘keberhasilan’ yang kamu nikmati detik ini adalah setiap detik-detik PENOLAKAN bagi tetangga-tetanggamu…

    Tapi…
    Menjadi Egois itu tidaklah tabu di kepala kalian
    Melihat ‘tidak’ untukmu sebagai ‘iya’ bagi orang lain itu salah dan amat sangat susah bagi kalian
    Dan,
    Masihkan aku harus jelaskan…

    SAYA TIDAK PERNAH KATAKAN “TIDAK!!!”

    SAYA SELALU MENGATAKAN IYA !!!

    Saya bukan bapak biologis dan sejenisnya di bumi kecil ini
    Saya Bapa yang tidak pernah berkata “TIDAK”
    Lihat dari segala sesuatu yang kontra tidak
    Semua adalah IYA…
    Bakar Egoisme mu Kecintaanku…

    Sekarang Saya harus mengiyakan doa yang ini,
    Mungkin ‘tidak’ bagimu…
    Tapi… Saya yakin kamu sudah mengerti…
    Kalau Saya tidak pernah mengatakan ‘tidak’… TIDAK SEKALIPUN…

    Salam,

    T_T

  6. Mr Reader says:

    Yesi!!!!
    saya baru saja menerima kabar yang menyedihkan.. mungkin bisa dibilang judulnya mirip kaya post kamu ini..

    Tapi ya udah lah, setidaknya ada penghiburan baca post kamu.hahah

    I love this quote:
    So, a “NO” or even Thousands of “NOs” shouldn’t stop us from believing, for our lives are on Good Hands

    Thanks yessi!

  7. idho says:

    Dear True God,

    Please understand, Sometimes when You said “Yes” it means “No” for us.

    When we have faith, we could do two things “Sabar” when You said “No” and “Syukur” when You said “Yes”.

    Our belief in God is based on who He is, not what He does. So everything from Him are Good

    • True God says:

      Dear Idho…

      Are you an indonesian ?

      My ‘yes’ is yes for someone (one of you)…
      That’s why I said ‘look from the other side’

      All of you is an unity under Me…

      and, the last thing…
      How you can know my existence ? by book or by unpredictable matters around you ?
      You wanna know a secret my friend…
      You don’t believe in Me by Who I am – an old doctrine of God – (too text book) , but through what I have done . . .

      And do not be an hypocrite, all of you have ‘limit of ability’, and also create measurement of things… such “GOOD” or “BAD”.
      If you believe that I have the power to create and to make eveything happen… What make you think that something “BAD” has occured around you is a “GOOD” thing ?


      “It’s not a question but a lesson learned in life”

      Salam,

      T_T
      (True God has died, and all of you have killed Me – twice)

  8. chatoer says:

    cuma mau bilang semuanya ada hikmahnya

  9. adiputra says:

    Karena Dia beneran tau, kapan waktunya bilang “Ya”, dan kapan waktunya bilang “Tidak”

    nice quote Mba..

    Kalu sy asumsikan makna “Dia” itu Pencipta kita..
    Dia yg maha Tahu yang terbaik buat hambanya..rakitannya…
    Tau dimana sisi rakitannya yg rapuh dan kuat…

  10. Mr Reader says:

    Where are you yessi?! kamu udah lama ga post di blog ini lagi 🙂

    May, 17 saya pernah tulis di sini kalo saya baru dapet kabar yang menyedihkan. Tapi ternyata itu bukan kabar menyedihkan, cuma penundaan aja. Kurang lebih seminggu kemudian harapan saya itu terwujud!! 🙂

    Thanks ya Yessi, tulisan kamu udah jadi penghibur buat saya dalam masa2 penantian itu. And it’s true, assessment center really tense me up 😉

    God Bless You always

  11. Ilmu juga penunjuk arah dalam menegakkan agama Allah Taala, ia jadi penghibur ketika menderita dan kesusahan .

Leave a Reply