Tertindas

Itu hak kamu.
Tinggal bagaimana kamu ngomong baik-baik dengan mereka, karena mereka yang memutuskan.

GLEKH.
Jika sesuatu yang hak ternyata juga bisa diklaim sebagai bagian dari kekuasaan orang lain, apakah ikhlas menjadi pilihan satu-satunya?

Miris.
Lempar saja sana sini.
Toh buat kalian, ini tidak berarti apa-apa.

Selain basa basi dan gengsi.

5 thoughts on “Tertindas

  1. A jerry says:

    kawan..lawan atau tersenyumlah, nikmati saja langkah2 pembentukan dirimu..:), biar terasa ringan.
    bukankah sudah banyak yang kamu lewati.

  2. 88th says:

    Hallo……..
    tes…tes….

    pertamax jah!

  3. jogjaboy says:

    sabar ya ci…
    *turut berduka*

    memang..
    hidup suka aneh,
    hidup suka ga adil,

    tapi ya gimana,saat hal teknis lebih dipentingkan daripada hakiki.. beginilah kejadiaannya.

    CERIIAAAAA!! πŸ˜‰

  4. Anis says:

    tetap semangat ya, Chi.. πŸ™‚

  5. jamso says:

    jadi… kita pasti teriak ketika ada bagian kita yang “kita rasa” di tindas..

    Pernah berpikir atau melihat diri.. apakah kita juga pernah atau khilap menginjak hak orang

    hweheh pisss broddderrr pisss πŸ˜€

Leave a Reply